Rabu, 14 Desember 2016

ILMU PENGETAHUAN DALAM PRESPEKTIF ISLAM

PINTU VI
ILMU PENGETAHUAN DALAM PRESPEKTIF ISLAM
Secara historis, pelaksanaan pendidikan Islam telah mengalami dinamika perkembangan yang pesat sesuai dengan konteks perkembangan zaman kaum muslimin. Prototype pendidikan Islam masa Nabi terus mengalami perkembangan di masa-masa setelah beliau wafat. Perkembangan pendidikan Islam juga diiringi dengan munculnya tokoh-tokoh pemikir kependidikan Islam. Masing-masing dari pemikir tersebut memiliki konsep pemikiran yang berbeda-beda antara pemikir satu dengan pemikir lainnya. Dan pemikiran-pemikiran tersebut dijadikan acuan dalam pengembangan pendidikan Islam sampai sekarang.
Munculnya dinamika pembaruan pemikiran pendidikan yang dilakukan sejumlah intelektual muslim dari masa ke masa, tidak terlepas dari kondisi objektif sosial-budaya dan sosial-keagamaan umat islam itu sendiri. Oleh karena itu, tidak berlebihan jika dikatakan bahwa dinamika pemikiran intelektual muslim merupakan hasil refleksi terhadap kondisi umat islam pada zamannya. Kelompok intelektual tersebut antara lain adalah:
a.       Ibnu Maskawaih
b.      Ibn Sina
c.       Ibn Khaldum
d.      Muhammad Abdus Ibn Hasan Khairuddin
e.       Ismail Raji al-Faruqi

A.     Perkembangan Ilmu di Dunia Islam
Islam sangat menghargai ilmu, ini terlihat sejak kemunculan agama Islam itu sendiri yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Menurut Harun Nasution, keilmuan berkembang pada zaman Islam klasik (650-1250 M). Keilmuan ini dipengaruhi oleh presepsi tentang bagaimana tingginya kedudukan akal seperti yang terdapat dalam al-Qur’an dan Hadis. Sekitar abad ke 6-7 Masehi obor kemajuan ilmu pengetahuan berada dipangkuan peradaban Islam. Dalam lapangan kedokteran,  Al-awi karya al-Razi merupakan sebuah ensiklopedi mengenai seluruh perkembangan ilmu kedokteran sampai masanya. Rhazas mengarang suatu Encyclopedia ilmu kedokteran. Ibnu Sina menulis buku-buku kedokteran. Al-Khawarizmi menyusun buku aljabar tahun 825 M. Selain disiplin ilmu diatas, sebagian umat Islam juga menekuni logika dan filsafat.
Pada zaman itu Islam juga menjadi pemimpin di bidang Ilmu Alam. Istilah zenith, nadir, dan azimut membuktikan hal itu. Sumbangan Sarjana Islam dapat diklasifikasikan ke dalam tiga bidang, yaitu:
a.       Menerjemahkan peninggalan bangsa Yunani, menyebarluaskan sedemikian rupa, sehingga dapat dikenal dunia Barat seperti sekarang ini.
b.      Memperluas pengamatan dalam lapangan ilmu kedokteran, obat-obatan, astronomi, ilmu kimia, ilmu bumi dan ilmu tumbuh-tumbuhan,
c.       Menegaskan sistem desimal dan dasar-dasar aljabar.

B.     Peranan Islam dalam Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Orang yang pertama kali belajar dan mengajarkan filsafat dari orang-orang sophia atau sophist (500-400 SM) adalah socrates (469-399 SM), kemudian diteruskan oleh Plato (427-457 SM). Setelah itu diteruskan oleh muridnya yang bernama Aristoteles (384-322 SM). Setelah zaman Aristoteles, sejarah tidak mencatat lagi generasi penerus hingga munculnya Al-Kindi pada tahun 801 M. Sepeninggal al-Kindi, muncul  filosof-filosof Islam kenamaan yang terus mengembangkan filsafat. Spanyol Islam telah mencatat satu lembaran budaya yang sangat brilian dalam bentangan sejarah Islam. Ia berperan sebagai jembatan penyeberangan yang dilalui ilmu pengetahuan Yunani-Arab ke Eropa pada abad ke-12 M. Kemajuan-kemajuan umat Islam ini bertahan hingga beberapa abad sebelum akhirnya meredup seiring dengan runtuhnya dinasti Umayyah dan dinasti Abbasiyah.
Pengaruh ilmu pengetahuan Islam atas Eropa yang sudah berlangsung sejak abad ke-12 M itu menimbulkan gerakan kebangkitan kembali pusaka Yunani di Eropa pada abad ke-14 M. Berkembangnya pemikiran Yunani di Eropa kali ini adalah melalui terjemahan-terjemahan Arab yang dipelajari dan kemudian diterjemahkan kembali ke dalam bahasa latin. Walaupun Islam akhirnya terusir dari Negeri Spanyol dengan cara yang sangat kejam, tetapi ia telah membidangi gerakan-gerakan penting di Eropa. Meskipun kelahiran ilmu pengetahuan bersumber dari Yunani Kuno, namun perkembangannya justru dimulai sejak masa keemasan dunia Islam dalam perkembangan ilmu pengetahuan sekarang. Ada semacam upaya penghapusan jejak hasil peradaban dan kemajuan ilmu pengetahuan ilmuan muslim yang pernah menorehkan keilmuan yang begitu  gemilang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar